Seseorang yang derwaman, dengan kekurangan fisik yang Ia miliki ternyata tersimpan hati dan keiklasan yang sangat luas.
Jika anak ini bisa membantu, mengapa kita yang 'lebih baik' tidak?
Seorang pemuda berjalan merangkak di depan meja yang bertuliskan 'Donasi', lalu orang-orang berpikir ia akan lewat dan sebagian lagi berpikir bahwa anak ini akan diberikan sumbangan atau meminta sembangan atau sedekah.
Jika anak ini bisa membantu, mengapa kita yang 'lebih baik' tidak?
Seorang pemuda berjalan merangkak di depan meja yang bertuliskan 'Donasi', lalu orang-orang berpikir ia akan lewat dan sebagian lagi berpikir bahwa anak ini akan diberikan sumbangan atau meminta sembangan atau sedekah.
Tapi selanjutnya merupakan kejadian yang tak terduga! dan tidak terfikirkan oleh para petugas penerima donasi. "Saya ingin
menyumbang!", ucapnya. Ia pun menuang koin dari mangkuknya. Para
petugas mengulurkan tangan ingin membantu, tapi dia ingin melakukannya
dengan tangannya sendiri.
Mereka semua tak bisa berkata-kata karena ia memberikan semua uang dalam mangkuk yang
diperolehnya kepada Lembaga Amal dengan usaha dan dengan tangannya
sendiri.
“Saya masih punya uang.” Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya. Mereka pun hanya menatapnya dan tetap tak berkata.
Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar dari sakunya dan kemudian menyumbang...lagi!.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal ini. Manusia diciptakan untuk hidup bersama, saling tolong-menolong, menutupi kekurangan dan saling melengkapi.
Manusia dengan kekurangan fisik saja mau berbagi, kenapa kita dengan kondisi fisik yang lebih baik selalu merasa kurang.
Orang Bijak mengatakan,
Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, kita BUKAN hanya sedang
membantu orang atau mahkluk lain, namun sesungguhnya kita sedang MEMBANTU DIRI KITA sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukanlah
kebahagiaan dengan memberi dan berbagi."
Sumber : disini
http://blogcoret-coretan.blogspot.com/
BalasHapus